Kuliah Umum dalam rangka Silaturahmi Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kelautan (Himapikani) Wilayah IV bertemakan “Blue Economy dalam Pengembangan Perikanan dan Kelautan Indonesia” yang berlangsung di Aula Gedung Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), Minggu (8÷6) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C. Sutardjo yang juga dihadiri oleh Pembantu Rektor III UB Ir. H.R.B. Ainurrrasyid, MS.
Indonesia sebagai negara kepulauan
jumlah pulau sebanyak 17.504. Berada pada posisi geo-strategis dengan
kurang lebih 40% lalu lintas perdagangan barang dan jasa melintasi
perairan Indonesia, 20 % transportasi yang melintasi selat Malaka
dan 70% produksi minyak dan gas nasional
dari wilayah pesisir dan lautan Indonesia. Sumber daya hidrokarbon
khususnya minyak dan gas yang tersedia di 60 titik cekungan juga masih
cukup besar. Dengan potensi kelautan Indonesia, pesisir dan pulu-pulau
kecil, baik berupa Sumber Daya Alam terbarukan seperti perikanan,
Biota laut maupun Sumber Daya Alam non terbarukan seperti mineral,
minyak dan gas perlu adanya perbaikan maupun pengembangan sektor
kelautan di Indonesia.
Konferensi CTIFF
(corol timer inisiatif dan food security) adalah penting bagi dunia
untuk mengolah alam ini secara bersama, dengan meresmikan
sekretariat bersama yang disetujui 6 negara yaitu Indonesia, Malaysia,
Solomon Island, Timor Leste, Papua Nugini, Indonesia didukung
Australia , Amerika Serikat untuk melestarikan segi tiga terumbu
karang diantara 6 negara sebagai paru-paru dunia seperti amazon di
brazil dan flora fauna di afrika.
Pengembangan perikanan dan kelautan
berbasis Blue Economy, Sharif memamarkan bahwa sistem ekonomi
konvensional sudah tidak mampu menyerap konsep hakiki pembangunan
berkelanjutan. “Dengan budaya eksploitatif serta keterbatasan
sumber daya alam memunculkan perubahan paradigma dari sistem ekonomi
konvensional ke Green Economy dimana sistem tersebut telah cukup
mampu mendorong system envestasi low carbon, resource efficient,
clean, waste minimizing and ecosystem enhancing activities, tetapi
sistem ekonomi yang berlaku dilihat seperti adanya dan kurang
menyentuh akar permasalahan. Konsep blue economy mencontoh alam,
bekerja sesuai dengan apa yang disediakan alam dengan efisien, tidak
mengurangi tapi justru memperkaya alam”, bebernya.
Sesuai dengan visi misi Kementrian
Kelautan dan Perikanan Indonesia yaitu pengembangan kelautan dan
perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat diantaranya adalah dengan pengembangan kawasan ekonomi
kelautan dengan pendekatan blue economy.
Tujuan visi misi kementerian kelautan
dan perikanan yaitu Menyadari kekuatan besar potensi lautyang dikelola
dengan baik untuk memajukan pembangunan masyarakat sesuai program 4
pilar pembangunan nasional yaitu probrof, proinverment, propore dan
projob. Dengan tujuan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
kelautan dan perikanan serta meningkatkan value added untuk bisa
mensejahterakan masyarakat.
Sumber : ub.ac.id
Sumber : ub.ac.id
0 comments:
Post a Comment